Proses anaerobik akan optimal bila diberikan bahan makanan yang mengandung karbon dan nitrogen secara bersamaan. CN ratio menunjukkan perbandingan jumlah dari kedua elemen tersebut. 

C/N ratio dengan nilai 30 (C/N = 30/1 atau karbon 30 kali dari jumlah nitrogen) akan menciptakan proses pencernaan pada tingkat yang optimum, bila kondisi yang lain ( PH, temperatur, kondisi anaerobik) juga mendukung.

Bila terlalu banyak karbon, nitrogen akan habis terlebih dahulu. Hal ini akan menyebabkan proses berjalan dengan lambat. Bila nitrogen terlalu banyak (C/N ratio rendah; misalnya 30/15), maka karbon habis lebih dulu dan proses fermentasi berhenti.

Dalam kepentingan menyediakan material bahan baku biogas lebih beraneka, yakni material dengan kandungan C tinggi seperti biomassa ( gulma kebun, gulma air, rumput, tanaman, limbah dan sampah organik dan tidak hanya bergantung pada kotoran sapi ( hewan) yang memiliki C/N optimal), diperlukan alat pengecil ukuran. 

Guna ikut mengatasi masalah pengecilan ukuran biomassa dan limbah padat ( sampah organik dan aneka tumbuhan) sebagai subtract biodigetser, dikenalkan pompa cerna ( grinder pumps) .

Pompa dengan kemampuan memompa 40 liter/ menit, menyedot dari kedalaman material ( Head) 20 m, input 0, 55 KW, single phase, 220 Volt, memiliki berat 11, 9 kg. Bagi bahan baku bukan cair ( rumput, sampah, gulma air, gulma kebun) , penggunaan pompa ini akan sangat membantu mengatasi problem pengisian kepada digester - terutama skala besar.

Pemasukan subtract dengan 1 unit pompa juga dapat dilakukan bagi penggunaan pengisian kepada puluhan unit digester. Pompa dihubungkan dengan pipa secara paralel menjamin dari resiko tersendatnya bahan baku di bak pengisian.

Menggunakan pompa grinder terkecil ( 0, 55 KW, Capacity 40 liter/ menit) dengan daya 0, 55 KW atau konsumsi total per hari sekitar 2 KWH ( biaya listrik Rp 5400) bisa dipertimbangkan untuk menggantikan biaya setara tenaga kerja manual 3 orang.