Krisis geopolitik di negara produsen minyak bumi, krisis iklim yang diakibatkan oleh penggunaan bahan bakar fosil serta makin terbatasnya minyak bumi, menjadikan bahan terbarukkan seperti sampah dan limbah berkadungan glukosa menarik dijadikan bahan bakar nabati (BBN). Di pasar indus sayuran dan sentra pertanian dapat ditemukan limbah dan afkiran buah manis, sangat mudah dijadikan etanol serta kompos.
SPESIFIKASI
Biodigester Ethanol BE 1000 L, dengan kebutuhan lahan mulai 2 m2 ini, terdiri dari :
1. satu reaktor tangki fermentasi ( fermentor) berbahan plastik HDPE berkapasitas 1000 liter (275 gal), memiliki dimensi PLT ( Panjang 1.2 m, lebar 1 m, tinggi 1,16 m) ketebalan 3 - 5 mm (double layer), dilengkapi UV protection, rangka penguat logam ( welded steel wire mesh), bisa bertahan hingga diatas 5 tahun, Valve 75 mm (3 Inch), Filling Open 220 mm, dilengkapi stand kaki (Palate) dari logam (steel). Dirancang kuat bagi tekanan gas sampai 20 kpa (kilopascal), sementara biogas secara umum hanya memberi tekanan 3 kpa.
2. satu (1) unit Penghancur Sampah Makanan FMM 1200 ML melumatkan semua jenis buah dan sayuran terutama bahan pembuatan ethanol adalah buah mengandung glukosa tinggi ( rasa manis) seperti limbah jeruk, nanas, semangka, melon, sayuran kol, dan semua rasa manis termasuk limbah juice, seduhan kopi, serta aneka minuman manis lainnya.
Pencacah sampah FMM 1200 ML ini terpasang pada zink (tempat cuci piring) stainless berdimensi PLT setara ( 500 x 460x 195) mm, memiliki kapasitas tampung grinder 1200 ml, kecepatan (RPM) RPM r/ m : 1420, Voltase 220, power 560 watt, kemampuan menghaluskan hingga 3 mm, sehingga sisa makanan dan/atau sampah organik dapat langsung tergiling hingga halus. Penggunaan mesin grinder penghancur sampah bagi pemenuhan digester ethanol bekerja 30 menit/ hari, atau mengkonsumsi listrik 1/2 KWH/ hari, dengan biaya catu ke PLN setara Rp 650/ hari.
3. perlengkapan instalasi hingga kompor 1 tungku.
4. Aktivator bakteri bagi pembangkitan biogas
sebanyak 25 Pack GP7
@250 gram, bagi starter produksi kompos.
5. Lima (5) buah drum kapasitas 100 liter untuk fermentasi bahan etanol
6. destilator ethanol kapasitas per batch 16 liter per 60 menit. Dapat digunakan terus sepanjang hari hingga mendestilasi 20 kali @ 16 liter/ batch atau setara kapasitas destilasi ~ 100 liter/ hari didapatkan 6 sd 10 liter ethanol per hari.
Manfaat
Perolehan hasil dari paket alat Biodigester Ethanol BE 1000 L setiap 5 hari, dari bahan baku berupa limbah buah dan sayuran berkandungan gula ( glukosa, selulosa ) tinggi akan menghasilkan 40 liter etanol kadar mulai 60 %. Dengan destilasi ulang ( refinary), kadar alkohol dapat dinaikan hingga 96 % yang berguna sebagai disinfektan alami ( organik).
Larutan substrat sisa pengambilan ethanol (alcohol) dapat dijadikan biogas dan lumpur probiotik yang terdiri pupuk kompos padat dan 50 liter pupuk cair. 50 liter lumpur probiotik, setelah dicampur dengan air 20 kali ( menjadi 1m3) adalah media hidup yang menumbuhkan pakan alami ikan (plankton), mencukupkan pengkayaan probiotik bagi kolam ikan ( per siklus 3 bulan) bagi kolam portabel maupun konvensional.
Spesifikasi
CARA KERJA ALAT
Pada skala kecil, dengan paket alat Biodigester Ethanol BE 1000 L berikut ini adalah cara sederhana menghasilkan bahan bakar nabati (bakarti cair), biogas dan pupuk
1. Sampah dan limbah buah, segera giling dengan penghancur sampah FMM 1200 ML agar lumat menyerupai bubur. Hasil bubur ( lembek) segera diperas dengan kain ( bahan kaos). Untuk pertama kalinya isi penuh dengan 1000 liter. Tiap 100 kg limbah buah menghasilkan 80 liter air perasan untuk dimasukan ke reaktor fermentasi BE 1000 L.
2. Sampah atau limbah yang mengandung gula (glocosa) berasa manis (berupa buah-buahan seperti jeruk, papaya, buah maja atau brenuk, nanas, sisa juice, sisa kopi manis, tetes tebu, nira aren, semangka) ideal bila perlakukan secara terpisah. Pemisahan proses bertujuan agar perolehan bahan bakar kadar tinggi akan lebih efisien dengan dibanding penggunaan bahan bakar biogas pada proses penyulingan (destilasi). Namun dalam keadaan tidak memungkinkan, pencampuran aneka buah tetap menghasilkan rendemen alkohol.
3. Hancurkan 1 sendok NPK, dan 5 sendok ragi ( sacharomices cerivisiae) yang terdapat pada Aktivator (GP1) lalu tambahkan ke tiap hasil perasan sampah sayuran dan buah.
4. Aduk hingga rata campuran bahan itu dan masukan drum fermentasi ( fermentor BE 1000 liter), tambahkan aktivator Green Phoskko (GP-1) biarkan terfermentasi dalam kondisi tertutup selama minimal 5 hari. GP1 adalah konsorsium mikroba unggulan (bakteri aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii, Lactobacillus spesies delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, ragi, dan jamur serta Cellulolytic Bacillus Sp, bakteri aktinomycetes, ragi, dan jamur), merombak bahan organik itu menjadi alkohol.
5. Pada hari ke 5, sudah mulai bisa diisi substrat harian sebanyak 100 liter. Segera pindahkan limbah padat dan cairan overflow, setelah hasil fermentasi itu, ke dalam drum destilasi (destilator) per 16 liter hingga habis umumnya dalam 60-90 menit. Tambahkan lagi tiap 16 liter, sesuai kapasitas destilator. .
6. Bioethanol kadar tinggi adalah bahan bakar nabati (BBN) atau bakarti, mudah menguap, agar disimpan dalam jerigen yang tertutup rapat. Bakarti dapat digunakan pada kompor (burner), campuran bensin, bahan bakar mesin ( generator, engine penggerak) maupun perlengkapan kesehatan, sterilisasi suntik dan aneka kegunaan di industri kometik dan kesehatan.
7. Subtrat sisa pembuatan ethanol masukan kedalam biodigester akan menghasilkan biogas bagi pemanasan dalam kegiatan penyulingan ( destilasi).
Video :
Biodigester Ethanol BE 1000 L
- Manufaktur Produk Biophos_KoGas
- Model Produk : Destilator
- Ketersediaan : 10
-
Rp.19,950,000,-
Produk Terkait
Tag Produk : disinfektan alami- ethanol, etanol, bahan bakar nabati, limbah pasar, limbah buah, energi masak, Pembuatan etanol buah, bahan bakar etanol, kompor etanol, bahan bakar nabati, etanol limbah buah, olah limbah buah