Alat teknik pemanas kandang ayam ini berbahan bakar biometan RNG - suatu gas alam terbarukan ( Renewable Natural Gas), gas alam atau gas bumi, seperti yang dialirkan jaringan gas (jargas ) PGN maupun yang tersedia dalam tabung terkompresi (CNG) dan LNG.
INFRARED 1001 tipe Gasolec [ Bahan Bakar Biogas] adalah pemanas indukan (brooder) atau heater ruangan.
Banyak digunakan sebagai penghangat anak ayam layer maupun broiler, berkapasitas memberi panas bagi 1000- 1500 ekor ayam. Memiliki berat 1, 7 kg, berdimensi PLT ( panjang 29cm, lebar 24cm, tinggi 14cm) dilengkapi 1unit infrared, 1 buah regulator, 2, 5 meter selang serat dan 2 buah kelaman selang. Disajikan dalam satuan harga per kemasan karton PLT ( 40x 25 x 40 ) cm berisi 8 unit.
Pemanas Indukan ( Gasolec) berbahan bakar biogas dipasang dengan menghubungkan output kompresor biogas ( oiless) menggunakan selang serat. Kompresor 1 HP mampu memberi tekanan gas untuk menyalakan 6 Pemanas (Gasolec) yang digantung setinggi 1 m-1,5 m dari lantai.
Pemanas indukan INFRARED 1001 [ bahan bakar biogas], dapat memanfaatkan material gas metan (CH4) hasil olah tinja dan limbah ternak. Penyediaan instalasi digester tinja ayam serta pemanas indukan [ bahan bakar biogas] berperan menghilangkan biaya LPG/ solar bahan bakar usaha budidaya ternak ayam (petelur, broiler).
Diketahui, budidaya ayam membutuhkan pemanas dengan mengkonsumsi 0, 28 kg LPG/jam sampai 0,43 kg LPG/ jam per 1 kandang 1000 ekor atau, setara Rp 783/ ekor/siklus produksi.
Mengganti LPG dengan biometan RNG ( hasil pemurnian biogas) guna menyalakan INFRARED 1001 berkapasitas 1000 sd 1500 ekor ayam ini, rata-rata memerlukan 4.488 k kal atau setara dengan 0,74 m3/jam atau 11,1 m3/ 15 jam biogas. Dengan perbedaan lama pemanasan DOC sampai ayam dewasa, secara akumulatif/ siklus produksi pemanasan 208 jam akan memerlukan 154 m3 biogas.
Guna menyediakan bahan bakar 4 Pemanas Indukan (Brooder) bagi kandang 4000 sampai 6000 ekor diperlukan 2 unit digester Biogas, Bio Elektrik dan Pupuk BD 10.000 L dengan pemenuhan bahan baku isian (bbi) berupa tinja ayam 500 kg ditambah air 500 liter.
Penurunan masa pemanasan indukan ( brooder) dari DOC sampai dewasa serta adanya masa istirahat (pembersihan kandang), pada rataan kotoran ayam 0,1 kg/ hari/ekor, 2 unit digester BD 10.000 L akan menghasilkan 44,4 m3/ hari yang memadai guna pemenuhan bahan bakar 4 unit pemanas ( 4000 sampai 6000 ekor) terus menerus setiap hari hingga 20 - 24 siklus produksi. Saat blok kandang I ( populasi 4000- 6000 ekor) dibersihkan, bahan bakar biogas dapat digunakan bagi blok kandang ke II, demikian seterusnya saat blok kandang II dibersihkan, bahan bakar biogas digunakan pemanas blok I . Dengan kata lain, 2 unit digester BD 10.000 L berkemampuan mengolah terus menerus tinja dari 6000 ekor~ 120.000 ekor/ 20 siklus produksi per tahun.
Pemanas Indukan INFRARED 1001 menghasilkan energi panas berbentuk pancaran sinar infra merah. Pemasangan pemanas indukan tipe gasolec ini tidak boleh terlalu rendah atau terlalu tinggi, jika terlalu rendah panas tidak dapat tersebar luas, disamping ada kemungkinan litter terbakar.
Sebaliknya, jika terlalu tinggi, maka intensitas panas yang diperoleh menjadi lebih rendah, panas tidak bisa mencapai DOC tetapi tersebar didalam ruangan bagian atas. Pemanas Indukan [ biogas] bekerja dengan bantuan kompresor MP1 HP pemompa biogas menghembuskan biogas menjadi bahan bakar dalam memanaskan ruangan kandang hingga suhu yang diinginkan tercapai, kemudian menstabilkannya.
Guna menjalankan 4 Infrared 1001 diperlukan 1 Kompresor 1 HP dengan konsumsi listrik 700 watt ( 0,7 KWH) ~ 3,5 KWH/ 5 jam. Bagi peternak dan pengusaha ternak yang berkeinginan memenuhi daya listrik (menjalankan kompresor dan lampu penerangan) dari genset biogas, diperlukan 1 instalasi mini PLTBM - Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa 30616. Bahan baku isian bagi pembangkitan listrik dapat menggunakan semua jenis limbah organik ( rumput, semak) di sekitar peternakan.
Sebagaimana diketahui, biomassa (termasuk tinja ayam dan kotoran ternak ruminansia sapi, kerbau, kuda hingga sampah organik), gulma kebun ( alang-alang, rumput gajah, serasah dan perdu) dan gulma perairan ( eceng gondok, alga, ganggang laut) maupun limbah industri pengolahan hasil pertanian atau, dengan di fermentasi dalam alat kedap udara yang disebut digester, secara alami akan dihasilkan biogas dan pupuk organik. Biogas, yang kemudian dialirkan kedalam alat pemurnian (purifikasi atau methan purifier) dari kandungan impurites ( H2S, Amoniak, CO2), akan menjadi murni (CH4> 70 %) atau biometan RNG.
Bahan bakar biogas pada pemanas indukan kandang yang aman dipakai karena sifat metan (CH4) memiliki berat jenis (BD) lebih kecil dibanding udara. Pemanas juga dilengkapi dengan safety device, yaitu peralatan pengaman kegagalan nyala api yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kebakaran kandang.
Pemanas tambahan untuk kandang ini juga tidak mengeluarkan suara berisik sehingga tidak menyebabkan anak ayam atau ternak lain stres. Indukan berbahan biogas merupakan pemanas kandang yang efektif karena dilengkapi reflektor (pemantul panas) yang berfungsi memfokuskan pancaran infra merah pada daerah yang akan dipanaskan, sehingga panas yang hilang dapat diminimalkan. Dengan demikian, pemborosan pemakaian bahan bakar dapat dihindari.
Pemanas Indukan dapat digunakan bertahun-tahun karena dilapisi dengan cat enamel anti karat. Indukan buatan yang mudah untuk dipasang karena cukup digantungkan. Cara menyalakannya pun sangat praktis sehingga dapat menghemat waktu. Selain itu, suhu yang dihasilkan oleh pemanas gas anak ayam ini dapat pula diatur dengan mudah sesuai dengan kebutuhan anak ayam (*)
Pemanas Indukan Bahan Bakar [ Gas Alam, Biogas, CNG ]
- Manufaktur Produk Biophosko
- Model Produk : Per 8 unit
- Ketersediaan : 24
-
Rp.7,950,000,-
Produk Terkait
Tag Produk : bahan bakar biogas, pemanas bahan bakar gas alam PGN-pemanas ruangan bahan bakar gas bumi PGN-pemanas indukan, tipe Gasolec, energi panas ternak ayam, pemanas indukan bahan bakar biogas