Mesin Parut [ Bahan Bakar Biogas, Gas Alam, CNG, Gas Bumi] ini adalah peralatan keteknikan atau mekanisasi pertanian yang dioperasikan dengan sumber energi dari limbah hasil pertanian dan sampah organik yang telah difermentasi menjadi berbahan bakar biogas. Mesin juga dapat dijalankan dengan bahan bakar minyak (BBM). Karena kemurniannya, lebih bagus kinerjanya bila menggunakan bahan bakar gas alam ( gas bumi jargas PGN, CNG, LNG).
Praktis membantu proses produksi industri kecil dalam pembuatan bumbu rempah, serundeng, santan kelapa, pati singkong, tepung tapioka, pembuatan kerupuk singkong (cimpring), pembuatan tepung garut, dan kegiatan usaha lain yang memerlukan mesin parut.
Mesin cocok dimiliki pengusaha yang memberi perhatian pada kalkulasi dan efisiensi biaya serta sekaligus peduli lingkungan dengan mengolah limbah dari proses produksi usaha makanan (kuliner), jasa catering, restoran, rumah makan maupun industri kecil berbasis hasil pertanian lainnya.
Mesin penggerak menggunakan mesin 4 HP Honda Gx/Gp 120 [bahan bakar biogas hibrid bensin) dengan spesifikasi :
- Tipe Mesin : Slinder ,Tunggal Ohv 25, 4-Tak, Berpendingin Udara
- Diameter X Langkah : 62X42 Mm
- Isi Slinder : 118 Cm3
- Perbandingan Kompresi : 8.5
- Tenaga Output Maksimum : 2.9Kw (4Hp)/3600Rpm
- Torsi Maksimum : 0.75Kgf-M (7.4 Nm)/2500Rpm
- Sistem Pengapian : Transistorized Magneto Ignition
- Sistem Peyalaan : Recoil
- Pembersih Udara : Semi Dry
- Kapasitas Oil : 0.6 Liter
- Dimensi (Pxlxt) : 305X341x318
Output ( contoh Kelapa) |
200-300 Butir / Jam |
|
Weight (kg) |
40 |
|
Dimensions |
50 x 39 x 92 cm |
|
Mesin Penggerak ( Bahan Bakar Biogas), 4 HP |
Honda GX/GP 120 |
|
Rangka |
Iron with Cat Painted |
Mesin Parut Bahan Bakar [Biogas, Gas Alam, CNG ]
- Model Produk : Biogas Fuel
- Ketersediaan : 1
-
Rp.3,950,000,-
Produk Terkait
Tag Produk : engine bahan bakar [biogas, Gas Alam, Jargas PGN, CNG]- mesin pemarut kelapa, Bahan bakar bersih-Energi Baik bagi Mesin Makanan-mesin pengolah hasil pertanian, mesin parut, mesin berbahan bakar biogas, industri hasil pertanian