Digester Biogas BD 9000L memiliki kekuatan menahan tekanan gas hingga 5 kg/cm² dan memiliki daya tahan reaktor 10 tahun ini. Digester  BD 9000 L dibuat dari fiberglass bahan resin PL 07 LPE, jenis mat Wr 400 (mat anyam) dan mat Jushi -Kwe 300 (acak) 300 x 104,  catalyst Butanox, mirror glase, pigmen HCA dolphin green serta aerosil HDK ini memiliki ketebalan dinding 5 - 7 mm, mampu memfermentasi 9 m3 sampah dan biomassa dengan input harian 0,45 m3 setelah siklus penguraian pertama 17 hari pertama.

Kapasitas input material 9 m³ ditambah gas holder fiberglass 3 m³, memiliki dimensi PLT (diameter 200 cm, tinggi total 300 cm). Biodigester BD 9000 L berkemampuan mengolah limbah biomassa atau sampah organik untuk pertama kalinya 4,5 ton atau 9 m³ slurry ( campuran 1 :1 antara material organik dan air ) dan hari selanjutnya pengisian harian 0,45 m3 terdiri dari campuran air dan material organik  0,225 ton/ hari.

Instalasi BD 9000 L akan menghasilkan biogas murni > 60 % metan (CH4) sebanyak 9 m³/hari yang memiliki daya nyala dan kalori tinggi sebagai bahan kompor guna masak memasak setara dengan4,32 kg LPG, atau bahan bakar gas tersebut dapat menyalakan 1 unit genset 2500 watt sebanyak 15,12 KWH (kilo watt hour).

Bagi pelanggan yang berkepentingan dengan kualitas dan produktivitas biogas, reaktor digester yang mendigesti bahan berserat ( sampah, biomassa selain kotoran ternak),

berdasar pesanan khusus ( customised), dapat dilengkapi dengan :

1. Pompa pengerat substrat ( Chopper pumps) ditempatkan diluar sebelum inlet pemasukan bahan ke reaktor. Pompa berguna memastikan bahan tersedia pada ukuran kecil dan bentuk bubur,

2. Pompa penyedot lumpur ( submersible pumps) guna memastikan pengadukan, homogenitas serta keluarnya lumpur (slurry) tidak membentuk pengendapan,

3. Instalasi Heater (CHP) berupa pipa pengalir panas dari air radiator generator maupun udara dari knalpot genset maupun sumber air water heater, serta

4. Kit meter sensor PH ( conductivity meter) serta suhu ( temperatur) guna memberi informasi atas kondisi lumpur ( slurry) senantiasa berada pada kondisi kondusif bagi bekerjanya bakteri methagenesis (*)