TPST RDF (Refuse-derived fuel ) adalah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) menjadi bahan bakar kandungan kalori setara batu bara muda. Sampah domestik perkotaan- setelah dilakukan dewatering oleh mesin press, dilanjutkan penurunan kandungan air dan pengeringan oleh mesin Rotary dryer hingga 20%. Sampah kering, setelah dilanjutkan pengecilan ukuran (pencacahan) oleh mesin shredder, akan memiliki kandungan kalor lebih tinggi dibanding asal.
Tujuan TPST RDF didedikasikan untuk mengurangi sampah datang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), meningkatkan kualitas lingkungan dan dihasilkannya bahan bakar alternatif pendamping (Co Firing) bahan bakar fosil (batubara). Co-firing adalah pembakaran dua jenis bahan yang berbeda secara bersamaan ( dhi batu bara dan RDF). Salah satu keuntungannya dapat digunakan untuk membakar bahan bakar baru, yang lebih murah atau lebih ramah lingkungan.
Masalah operasional yang akan dihadapi adalah besarnya kebutuhan energi listrik serta bahan bakar minyak (BBM). Dalam metoda pengeringan secara mekanik- bukan ( alami di bedeng yang membutuhkan lahan luas) atau biodrying, dengan Rotary Dryer kapasitas 15 ton/ batch/ unit, selain diperlukan energi listrik 15 HP atau 150 Kwh/ batch, dibutuhkan 50 liter solar/ jam atau 500 liter/ batch ( 10 jam) bagi penurunan kadar air material sampah dari 60% menjadi 20% . Demikian juga kebutuhan energi listrik bagi mesin pencacahan ( shredder) pengecilan ukuran, menghantar material antar mesin dengan conveyor, pemisahan ukuran dengan mesin pengayak.
KONFIGURASI ALAT MESIN
Guna menekan biaya operasional (Opex) dibutuhkan konfigurasi alat mesin yang bisa mandiri energi, dalam hal ini minyak bakar ( MFO Marine Fuel Oil - RCO atau Rubber Crude Oil ) dari hasil pirolisis limbah plastik maupun biogas hasil digester cairan lindi sampah.
Konfigurasi mesin TPST RDF kapasitas olah sampah 300 Ton input per hari terdiri antara lain :
1. Mesin Penggiling dan Penghancur Sampah PPS 2 T, 6 unit .
2. Mesin Pengayak Pemilah Sampah TPA MPP 3605, 6 unit
3. Conveyor Pemilah Sampah CPS 6022, 10 unit
4. Mesin Rotary Dryer , 13 unit
5. Pencacah kayu MPK 1500, 2 unit dan
6. Digester pembangkit Biogas ST 1000 m3, 3 unit
7. Mesin Pencacah dan Pemeras MPPL 1200, 5 unit
8. Mesin Pirolisis Limbah Plastik Karet MP 5 T, 4 unit
9. Genset Mix Fuel ( Bahan Bakar Minyak dan Biogas) 300 KW, 3 unit
MANDIRI ENERGI
Guna memenuhi kebutuhan bahan bakar mesin pengering ( Rotary Dryer), berbagai jenis limbah plastik dan karet (ban) yang terpisah setelah pengayakan, mendapat pengolahan mesin pirolisis kapasitas 5 ton/ batch/ hari menjadi 3 ton minyak bakar ( Marine Fuel Oil MFO) maupun RCO. Maka dari sampah 300 ton input/ hari, di kalkulasikan 5% komposisi plastik karet akan setara 15 ton ATAU 60% dari bahan baku limbah karet dan plastik sebagai bahan bakar dryer.
Pemenuhan energi listrik memanfaatkan 30- 40% atau setara 100-120 ton massa cairan lindi dari proses dewatering 300 ton sampah diolah Digester ST 1000 m3 menjadi biogas (methana). Generator Mix Fuel 300 KW mengkonsumsi minyak MFO/ RCO hasil pirolisis dan biogas akan menghasilkan energi listrik menggerakkan semua mesin press hidrolik dewatering- conveyor- pengeringan- pencacahan (shredder)- pengayakan dan semua kebutuhan listrik TPST RDF 300 T.
MEKANISME TIPPING FEE DAN KBPU
Perolehan Tipping Fee atas jasa pengolahan sampah serta penjualan hasil berupa RDF ke pengguna ( PLTU, industri semen, pengguna boiler) akan memberikan pengembalian modal untuk memenuhi kelayakan ekonomi *)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu TPST RDF 300 T
- Manufaktur Produk Biophos_KoGas
- Model Produk : TPST RDF 300 T
- Ketersediaan : 1
-
Rp.41,950,000,000,-
Produk Terkait
Tag Produk : Tempat Pengolahan RDF Refuse Derived Fuel- Mandiri Energi Pengolahan Sampah- RDF Refused Derived Fuel - Generator Mix Fuel Minyak Biogas - Rotary Dryer Burner Minyak Bakar